Imam Ibnul Qoyyim berkata, "Kalau tidak karena cobaan & musibah dunia, niscaya manusia terkena penyakit kesombongan, 'ujub (bangga diri) & kekerasan hati"

Kamis, 19 Januari 2012

Sosok Yang Dicintai Allah

ABDULLAH BIN HARAM

Ia mati syahid ketika perang Uhud, dan datanglah Jabir bin Abdullah bin Haram, sang putra tercinta untuk melihat jenazah ayahnya yang telah dicincang oleh orang-orang kafir.

Ia berkata, "Aku telah datang seraya berkata pada para sahabat, "Biarlah aku melihat bapakku, mereka telah melarangku melihatnya." Nabi SAW berkata, "Biarkan ia melihat bapaknya." Aku pun melihat bapakku yang telah dicincang oleh orang kafir. Aku menangis, lalu kuletakkan wajahku di tanganku, sehingga menjadikan bibiku, Fatimah, menangis. Rasul berkata, "Kau menangis atau tidak menangis, malaikat akan tetap menaunginya dengan sayap-sayapnya hingga kalian mengangkatnya." [HR.Bukhari dan Muslim]

Lalu Jabir kembali berkata, "Aku telah bertemu Rasul, dan beliau berkata padaku, "Aku melihatmu bersedih, wahai Jabir?" Ia menjawab, "Bapakku telah mati di perang Uhud, sedang ia meninggalkan keluarga dan hutang" Beliau berkata, "Maukah kau kuberitahu apa yang bapakmu temui?" Aku menjawab, "Ya wahai Rasulullah"

Beliau berkata, "Wahai Jabir, tidaklah ALlah berbicara pada seseorang pun kecuali dari balik tabir. Dan Dia berbicara dengan bapakmu terang-terangan, tanpa tabir. Allah berkata pada ayahmu 'Wahai hambaKu, berharaplah padaKu, Aku akan memberikan padamu.' Ia menjawab, 'Ya Allah, hidupkan aku, sehingga aku bisa mati di (jalan) Mu sekali lagi. Allah berkata, "Telah datang ketetapan dariKu bahwa mereka yang mati tidak akan dikembalikan (hingga hari berbangkit)' Lalu ia berkata, 'Ya Allah, sampaikanlah pada orang sesudahku.' Lalu beliau SAW berkata, "Maka Allah menurunkan satu ayat karena menghormati permintaan seseorang hamba dari hamba-hambaNya:

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [QS. Ali Imran:169-170]" [HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah] 

Itulah contoh yang indah, kita pun bisa meraih kedudukan itu. Tidaklah kita di surga kecuali Allah akan bercakap-cakap dengan kita dan berkata, "Wahai fulan, aku ridha padamu, lalu apakah kau ridha padaKu?" Ini telah dikatakan pada Abu Bakar di dunia, dan tidak akan dikatakan pada Anda di dunia, tetapi cukuplah bagi kita cinta akan dikatakan di surga oleh Allah langsung

Atau Dia akan berkata, "Berharaplah wahai hambaKu, dan berkeinginanlah!" Ini seperti apa yang dikatakan pada Abdullah bin Haram.

Atau Dia akan menyeru dengan nama kita seperti Dia menyeru Ubay bin Ka'ab. Atau Dia berkata, "Pergi dan masuklah surga wahai hambaKu!"

Jika sahabat telah mendapat hal itu di dunia, maka orang yang taat dan mencintai Allah di dunia, meski hanya sedikit, mereka akan melihat cinta itu di surga.

Lihatlah, sampai di mana cinta Allah pada kita? Tetapi cinta yang paling indah akan dimiliki oleh orang yang duduk di mejelis dzikir untuk mempelajari agama mereka yaitu Islam. Rasulullah SAW bersabda,

Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mengitari jalan-jalan untuk mencari majelis-majelis dzikir. Jika mereka menemukan kaum yang mengingat Allah, mereka akan menyeru, 'Kemarilah menuju kebutuhan kalian.' maka mereka menaungi mereka dengan sayap-sayap mereka dari bumi hingga langit..."

Dalam sebuah hadits yang panjang Allah bertanya pada malaikat,
"Bagaimana kalian dapatkan hamba-hambaKu?" Mereka menjawab, "Kami dapatkan mereka memujiMu, bertasbih padaMu dan memuliakanMu." Allah bertanya, "Apakah mereka melihatKu?" Mereka menjawab, "Tidak ya Tuhan kami, mereka tidak melihatMu." Allah bertanya lagi, "Bagaimana kalau mereka melihatKu?" Malaikat menjawab, "Jika mereka melihatMu mereka akan semakin hebat dalam beribadah, semakin sering memujiMu dan semakin banyak bertasbih padaMu." Allah bertanya, "Apa yang mereka minta?"  Malaikat menjawab, "surga." Allah befirman, "Apakah mereka telah melihatnya?" Malaikat menjawab, "Tidak wahai Tuhan kami." Allah berfirman, "Bagaimana kalau mereka melihat?" Malaikat menjawab, "Jika mereka melihat, maka mereka akan semakin menginginkan, dan meminta dan mencinta." Alah bertanya lagi, "Lalu, dari apa mereka berlindung?" Malaikat menjawab, "Dari neraka." Allah bertanya, "Apakah mereka melihatnya?" Malaikat menjawab, "Tidak wahai Tuhan kami." Allah bertanya, "Bagaimana kalau mereka melihatnya?"  Malaikat menjawab, "Jika mereka melihatnya, mereka akan semakin lari dan takut." Lalu Allah berfirman, "Aku bersaksi pada kalian wahai malaikatKu, Aku telah mengampuni mereka." 
[HR.Bukhari dan Muslim]

Apa yang lebih kita inginkan dari cinta Allah ini?

 Saudaraku tercinta, bersandarlah pada Allah. Seperti perkataan Ulama', "Jangan merasa bosan berdiri di pintuNya, meski kau diusir. Kalau kau kembali berbuat maksiat , jangan merasa bosan berdiri di pintuNya, dan jangan kau putus beralasan, meski kau ditolak. Dan jika pintu dibuka bagi yang diterima, masuklah sebagai orang yang tak diundang, lalu bentangkan kedua tanganmu, lalu katakan, 'Kasihanilah aku, bersedekahlah padaku wahai Dzat Yang Paling Pengasih'."

Sumber: Hati Sebening Mata Air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar