Imam Ibnul Qoyyim berkata, "Kalau tidak karena cobaan & musibah dunia, niscaya manusia terkena penyakit kesombongan, 'ujub (bangga diri) & kekerasan hati"

Senin, 09 Januari 2012

Nasehat Pelipur Lara

Mungkin dulu ada masa-masa indah hadir mengisi kehidupan mu. Ketika masa itu berlalu, mengapa harus bersedih?

Mungkin dulu ada kisah-kisah indah yang terajut mesra di jiwamu. Ketika kisah itu harus berakhir, mengapa harus disesali?

Mungkin dulu ada hari-hari indah penuh senyuman mewarnai hari-harimu. Ketika semua meninggalkanmu, mengapa harus terhanyut didalamnya?

Bukankah hidup itu bagaikan sebuah roda putaran?

Ada masa datang dan ada masa pergi...

Senang dan susah, sedih dan gembira adalah sebuah ritme kehidupan...


Yang datang silih berganti, serta tak mungkin dihindari...

Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih...

Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan Kesenangan dan kegembiraan.

Sahabat...

Bila dirimu tidak mampu melupakan duka.. Maka cobalah bersahabat dengannya.

Dikala kamu mampu mengambil hikmahnya.. Saat itu kamuu akan bersyukur betapa indahnya hari-harimu yang telah lalu.

Betapapun pahitnya Ia adalah obat bagimu.. Sebuah penawar kehidupanmu.

Dengannya engkau menikmati manisnya kehidupan.. Sesuatu yang awalnya pahit yang akhirnya berbuah manis

Sahabat...

Dari air kita belajar ketenangan.

Dari batu kita belajar ketegaran.

Dari lebah kita belajar memberikan banyak manfaat bagi sesama.

Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.

Dari padi kita belajar rendah hati.

Dari Tuhan kita belajar tentang kasih sayang yang sempurna.

Sahabat...

Lihatlah keatas agar kamu memperoleh semangat untuk maju.

Lihatlah ke bawah, agar kamu bersyukur atas semua nikmat yg kita dapat.

Lihatlah ke samping agar kamu memperoleh semangat perasudaraan dan kebersamaan.

Lihatlah ke belakang agar kamu bisa menjadikannya pengalaman yang berharga.

Lihatlah ke dalam agar kamu bisa selalu interospeksi diri.

Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati, disana kau bakal menemui bahwa engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...

Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.

Dibalik tangis itu ada senyuman.

Dibalik tangis itu ada anugerah.

Alangkah bahagianya hati yang duka yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira.

Dan saat kebahagiaanku tiba, aku merengkuhnya dalam pelukan dan berdiri tegak di ketinggian sambil berteriak, "kemarilah-kemarilah!".

Karena kebahagian telah datang padaku hari ini, datanglah dan saksikanlah, sesuatu yang membahagiakan itu tersenyum di dalam mentari, lalu kubisikkan kata, "selamat tinggal kegelapan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar